Sabtu, 14 November 2015

Bahasa Indonesia 1

Tugas Bahasa Indonesia 1



Nama : Rosita Aulia 
Kelas : 3KA35
NPM : 18113097 


1. Arti dari bahasa “ Lebih tajam dari pada sebilah pedang” ?
    Pribahasa “Bahasa Lebih Tajam Dari Sebilah Pedang” itu memiliki pengertian bahwa kebiasaan seseorang dalam bertutur kata didalam masyarakat dapat menjadi sebuah senjata yang berbahaya terhadap orang lain, maksud

Jumat, 26 Juni 2015

cara array 1 dimensi pada c++



Keterangan logikanya:
#include<iostream.h>
perintah ini untuk inputan dan outputan seperti cout dan cin.
#include<conio.h>
perintah ini untuk memanggil fungsi yang kita butuhkan yaitu clrscr dan getch.
void main()
void main merupakan judul fungsi dan tanda ()untuk mengapit argumen fungsi, dan tidak ada entri didalam ().
{
memberitahukan bahwa  yang di { } merupakan blok program.
clrscr();
merupakan perintah untuk membersihkan layar.
intjumlah,nilai[10],j,i;
mendeklarasikan variable jumlah,I,j,nilai berupa integer dan[10]merupakan batasan sampai berapa array melakukan pencetakan karena array defaultnya di mulai dari 0,dan array ini akan melakukan pencetak ansampai index 9.


charnama[10] [10];
mendeklarasikan variable nama dengan batasan 10 char bertipe charakter dan [10] merupakan batasan  sampai berapa array melakukan pencetakan karena array defaultnya di mulai dari 0,dan array ini akan melakukan pencetakan sampai index 9.
charnpm[8] [10];
mendeklarasikan variable npm dengan batasan 8 char bertipe charakter dan [10] merupakan batasan sampai berapa array melakukan pencetakan karena array defaultnya di mulai dari 0,dan array ini akan melakukan pencetakan sampai index 9.
charkelas[5] [10]
mendeklarasikan variable nama dengan batasan 5 char bertipe charakter dan[10] merupakan batasan sampai berapa array melakukan pencetakan karena array defaultnya di mulaidari 0,dan array ini akan melakukan pencetakan sampai index 9.
cout<<"input record: :";cin>>jumlah;
mencetak”input record dan masukan jumlah record.
for(i=0;i<=jumlah;i++)
menggunakan kondisi  for(perulangan) nilai brawal dari angka 0,dan nilai I kurang dari sama dengan inputan jumlah maka nilai I akan di tambah 1.
{
Membuatblok program baru
cout<<"\n RECORD\n";
mencetak record dengenjarak enter.
cout<<"****************\n";
mencetak ************** dengan jarak enter.
cout<<"Nama :";cin>>nama[i];
mencetak nama kemudian masukan inputan nama untuk variable i.
cout<<"NPM :";cin>>npm[i];
mencetak npm kemudian masukan inputan npm untuk variable i.
cout<<"Kelas :";cin>>kelas[i];
mencetak kelas kemudian masukan inputan kelas untuk variable i.
cout<<"Nilai :";cin>>nilai[i];
mencetak nilai kemudia nmasukan inputan nilai untuk variable i.
Menutup blok program sementara.
for(j=0;j<=jumlah;j++)
menggunakan kondisi for(perulangan)nilai j berawal dari angka 0,dan nilai j kurang dari sama dengan inputan jumlah maka nilai  j akan di tambah 1.
{
Membuat blok program baru.
if(nilai[j]>=70)
menggunakan if(kondisi) jika nilai j lebih dari 70 maka nilai j akan di tampilkan.
{
Membuat blok program baru.
cout<<"\n     TAMPILAN";
mencetak TAMPILAN dengan jarak enter.
cout<<"\n -----------------";
mencetak ----------------- dengan jarak enter.
cout<<"\n | Nama  : "<<nama[j];
mencetak Nama dengan inputan nama yang ada pada variable j.
cout<<"\n | NPM   : "<<npm[j];
mencetak Npm dengan inputan npm yang ada pada variable j.
cout<<"\n | Kelas : "<<kelas[j];
mencetak Kelas dengan inputan kelas yang ada pada variable j.
cout<<"\n | Nilai : "<<nilai[j];
mencetak Nilai dengan inputan nilai yang ada pada variable j.

cout<<"\n ----------------- \n";
mencetak ----------- dengan jarak enter.
}
Menutup blok program sementara.
}
Menutup blok program sementara.
getch();
merupakan perintah untuk menahan layar ketika program di jalankan.
}
Menutupblok program seluruhnya.













                                                                                                                                          



TeamWork Perawat Rumah Sakit Umum Derah X

Tugas

Analisa Studi Kasus

Teori Organisasi Umum 2#

Judul :

“TeamWork Perawat Rumah Sakit Umum Derah X”


Kelompok :

AFIF NURMEIGI ( 10113290 )

ANDREAS EKA( 10113929 )

FACHRIZAL ( 13113026 )

LUKAS RADEN ( 15113050 )

MOZARA PUTRI ( 15113661 )

RANGGA MALELA ( 17113273 )

ROSITA AULIA ( 18113097 )

Universitas Gunadarma

2014/2015

“TEAMWORK PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH X”

Rumusan Masalah :

RSUD X merupakan salah satu rumah sakit umum yang berada di daerah X.

Dengan Visi menjadi Rumah Sakit Umum yang diminati oleh masyarakat. RSUD X

selalu berusaha untuk berbenah diri agar dapat bertahan di tengah persaingan

pertumbuhan rumah sakit di daerah tersebut. Kenyataan di lapangan menunjukan

bahwa RSUD X belum menunjukan hasil yang maksimal. Munculnya keluhan

masyarakat mengenai pelayanan yang di berikan RSUD X dan jumlah pasien yang

belum menunjukkan peningkatan adalah bukti yang mengindikasikan bahwa pihak

RSUD X belum mampu mewujudkan visi tersebut.

            Berdasarkan wawancara awal diperoleh informasi mengenai ketidakpuasan

pasien terhadap kualitas pelayan yang diberikan oleh RSUD X, khususnya pada bagian

keperawatan. Melalui survey kepada beberapa perawat di RSUD X diperoleh data

yang menunjukkan bahwa perawat kurang merasakan adanya kerjasama dan

komunikasi yang baik, kurang memiliki rasa saling percaya dan saling mendukung,

kurang mengetahui visi dan misi organisasi dan merasakan teamwork yang kurang

            Sikap tidak peduli dan saling menyalahkan antar perawat, kurang adanya

keinginan dan kesadaran untuk menyelesaikan konflik, kurang adanya kesadaran para

perawat akan pentingnya kerjasama dan komunikasi sehingga sering menimbulkan

konflik serta hubungan antar perawat yang dirasakan kurang harmonis yang

menghambat terjalinnya kerjasama merupakan indikator masalah yang sebenarnya

dihadapi oleh pihak RSUD X.

Dari Rumusan Masalah Kasus diatas dapat kita mengerti  bahwa inti dari

Permasalahan Kasus diatas adalah Terletak pada Rendahnya tinggkat Kerjasama para

Perawat yang ada di dalam RSUD X, Dimana tidak adanya Kerjasama dan juga

komunikasi yang baik, kurang memiliki rasa saling Percaya dan saling mendukung

dalam pekerjaan nya sebagai sesama perawat dan juga kurang mengetahui nya visi

dan misi Organisasi, sehingga dapat menimbulkan sikap saling tidak peduli terhadap

sesama perawat di dalam sebuah RSUD X tersebut, bahkan dapat menimbulkan sikap

dimana saling menyalahkan antara para Perawat sehingga dapat menimbulkan juga

Konflik Individu dari para masing-masing perawat, dimana akan menjadi indicator

masalah yang di hadapi oleh pihak RSUD X, yaitu ketidak nyamanan nya para pasien

yang berobat di RSUD X tersebut dan juga menjadi penghambat pertumbuhan dari

Tingkat kemajuan RSUD X tersebut sehingga belum mampu untuk mewujudkan visi-

Dalam Analisa dari Perumusan Masalah diatas Sebagai Solusi dapat dimulai

dari individu dari masing-masing Perawat terlebih dahulu untuk mengetahui dimana

Letak Kesalahan nya yang dapat menimbulkan tingkat kerja sama dan komunikasi

menjadi kurang efektif sehingga timbul rasa saling menyalahkan, dan rasa saling

kurang mempercayai antara Perawat dengan Perawat lainnya yang menimbulkan rasa

ketidaknyaman dari para Pasien  itu sendiri, di karenakan Perawat merupakan

Tumpuan dari semua kegiatan yang ada didalam sebuah RS  sehingga menjadi Penentu

Keberhasilan maupun kegagalan dari Rumah Sakit itu sendiri.

 Dalam Analisa Kasus diatas dapat diambil kesimpulan bahwa para perawat

perlu mengetahui pentingnya Kerja sama dalam suatu Organisasi terlebih dalam suatu

RSUD, sehingga dapat mencapai Komunikasi yang efektif dan tinggkat Kepercayaan

masing-masing Perawat untuk saling membantu, saling Mendukung , Saling

memberikan Pelayanan  dengan kualitas terbaik dari masin-masing Perawat terhadap

para Pasien, sehingga dapat menimbulkan Rasa Kepercayaan antara Pasie dan juga

para Perawat dan menimbulkan hubungan yang harmonis, dan juga dapat menujukkan

Hasil dari Usaha pihak RSUD X menjadi lebih maksimal dan mampu dalam

mewujudkan visi-visi tersebut dan dapat menjadi factor Penentu dari citra dan

kualitas rumah sakit.

Minggu, 07 Juni 2015

BUDAYA ORGANISASI



1.Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.

Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1.       Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
2.      Sebagai pengikat suatu masyarakat
3.      Sebagai sumber
4.      Sebagai kekuatan penggerak
5.      Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6.      Sebagai pola perilaku
7.      Sebagai warisan
8.     Sebagai pengganti formalisasi
9.      Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
10.  Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state

Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :

1.       Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
2.      Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
3.      Budaya mempermudah timbulnya komitmen
4.      Budaya meningkatkan kemantapan sistem social









2.Tipopologi  Budaya Organisasi

Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.

Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif

A. Organisasi Koersif, adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
B. Organisasi Utilitarian, adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
C. Organisasi Normatif, adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.






3.Kreatifitas Individu Dan Team Proses Inovasi


Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas  merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru,  sedangkan  inovasi adalah  melakukan  sesuatu yang baru. Hubungan  keduanya  jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan  kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi  strategi,  taktik, dan eksekusi. Dalam  pitching  konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang  disodorkan agency bagus, tetapi strategi itu tak  berdampak pada  perusahaan  karena  mandek di  tingkat  eksekusi.  Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi  eksekusinya  harus  melibatkan  banyak orang, mulai  dari  atasan  hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi  secara konsisten  tanpa  dukungan karyawan yang bisa  memenuhi  tuntutan persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan  inovator sangat memperhatikan masalah  pelatihan  karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi.  Benih-benih inovasi akan tumbuh baik  pada  perusahaan-perusahaan  yang selalu menstimulasi karyawan, dan  mendorong  ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi,  perusahaan terus berusaha untuk  mendemokratisasikan inovasi.


Reff : 


PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

pengertian perubahan dan pengembengan organisasi,langkah-langkah perubahan organisasi,perencanaan strategipengembangan organisasi,implikasi manajerial

A. PENGERTIAN PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
PENGERTIAN PERUBAHAN ORGANISASI
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.
Pengertian Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

B. LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN ORGANISASI
Langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi, Langkah tersebut terdiri dari :
1.   Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
2.   Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.


3.   Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
4.   Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
5.   Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
6.   Mengadakan perubahan struktur organisasi.
7.   Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
8.   Mengubah tata aliran kerja.
9.   Mengubah peralatan kerja.
10.        Mengubah prosedur kerja.
11.        Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar-personal.




C.  PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.



Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaiantujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

D.IMPLIKASI MANAJERIAL
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini. Implikasi manajerial memberikan
kontribusi praksis bagi manajemen.


Referensi: